Lombok Timur NTB - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa Universitas Mataram (KKN-PMD Unram) mengadakan Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik Berbasis Black Soldier Fly (BSF) untuk Mendukung Keberlangsungan Zero Waste di Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Kamis, (27/12).
Maksud diadakan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan contoh, edukasi serta motivasi terkait cara pengolahan sampah organik dengan menggunakan maggot. Model budidaya pembesaran maggot berbasis pemberdayaan masyarakat menggunakan sampah organik rumah tangga, sampah pasar, sampah buah-buahan serta sampah sayur-mayur pilihan dan merupakan model yang tepat untuk diterapkan di Desa Bilok Petung.
Kegiatan Sosialisasi ini diadakan pada hari Kamis 27 Desember 2023 di Aula Kantor Desa Bilok Petung. Adapun pula yang menghadiri kegiatan sosialisasi ini, yaitu Sekertaris Desa, staff Desa, masing-masing kepala Dusun dan Kepala RT yang ada yang di Desa Bilok Petung. KKN Desa Bilok Petung menghadirkan Bapak Lalu Supratman atau nama panggilan akrabnya “Miq Suprat” sebagai pemateri yang merupakan penanggung jawab TPS 3R di Desa Lendang Nangka sekaligus menyampaikan materi tentang Sedekah Sampah.
“Sampah merupakan emas hitam karena mampu menghasilkan uang dan ini yang menjadi biaya operasional para pekerja yang ada di TPS dan operasional angkutan sampah, ” ucap beliau dengan ceria. “Sejak adanya TPS 3R ini, masalah sampah yang ada di Desa Lendang Nangka 80% sudah dapat di tangani dengan baik, sedangkan sisa yang 20?alah sampah yang sulit di daur ulang karena belum tersedianya fasilitas pendukung”. Jelasnya.
Model bisnis maggot ini dapat menangani dua permasalahan sekaligus, yaitu masalah lingkungan dan ekonomi di Desa Bilok Petung. Pengembangan jangka panjang terhadap kualitas dan model budidaya maggot berbasis masyarakat ini diyakini dapat memenuhi kebutuhan bahan pakan sumber protein hewani nasional dalam waktu yang tepat.
Kegiatan Sosialisasi ini juga sangat di support oleh Bapak Riwasim selaku Sekertaris Desa dan Staff Desa yang sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Saya sangat bersyukur sebab diadakannya sosisalisasi terkait maggot ini, karena ini bisa memotivasi dan memberikan pandangan baru kepada warga kami serta membangkitkan antusias dari diri kami masing-masing. Sehingga kedepannya nanti saya berharap setelah semua berjalan dengan lancar, kami bisa membuat ladang usaha melalui maggot ini dan menormalkan ekonomi warga kami.
Kegiatan Sosialisasi berjalan dengan lancar meskipun terdapat kendala, namun dapat diatasi sehingga kegiatan tetap berjalan sesuai rencana. Setelah membawakan materi, warga juga diajak untuk melakukan praktik penetasan telur maggot. (red)